Mengungkap Kontroversi GMO dalam Padi : Fakta, Risiko, dan Cara Deteksinya

GMO adalah organisme hasil rekayasa genetik (Genetic Modification Organisms) yang mengalami perubahan pada susunan DNA-nya melalui teknik bioteknologi. Proses ini memungkinkan penyisipan, penghapusan, atau modifikasi gen tertentu untuk memperoleh sifat yang diinginkan, seperti ketahanan terhadap hama, peningkatan hasil panen, atau daya tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrem.
Dalam dunia pertanian, GMO telah banyak diterapkan pada tanaman pangan, termasuk padi, untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi pertanian. Namun, penggunaan GMO dalam pangan masih menjadi perdebatan karena adanya kekhawatiran terhadap dampak kesehatan, keamanan lingkungan, serta implikasi sosial dan ekonomi.
Oleh karena itu, pengujian dan pemantauan keberadaan GMO dalam produk pangan, termasuk padi, menjadi sangat penting untuk memastikan transparansi dan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.
Uji Biologi Molekuler untuk Deteksi GMO dalam Padi

Sebagai salah satu bahan pangan pokok bagi miliaran orang di dunia, padi sering menjadi objek pengujian GMO. Deteksi GMO dalam produk beras tidak hanya penting untuk menjamin keamanan konsumen tetapi juga untuk memastikan bahwa produk tersebut memenuhi standar peraturan di berbagai negara.
Beberapa negara memiliki peraturan ketat yang mengharuskan pelabelan produk pangan yang mengandung GMO, sehingga pengujian menjadi langkah krusial dalam rantai produksi pangan. Kemajuan teknologi molekuler telah memungkinkan deteksi GMO dalam padi dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Salah satu metode yang paling umum digunakan adalah polymerase chain reaction (PCR). Beberapa jenis metode PCR yang telah dilaporkan dapat mempermudah deteksi, di antaranya adalah Conventional PCR, Ultra-Fast PCR, Real-Time PCR, dan Droplet Digital PCR (ddPCR), meliputi:
- Conventional PCR – Digunakan untuk skrining awal keberadaan GMO dalam padi tanpa label di pasaran. Sebuah penelitian menguji 81 sampel padi menggunakan primer yang mendeteksi promotor 35S dan terminator NOS, dengan hasil 2,4% sampel mengandung DNA GMO.
- Ultra-Fast PCR – Memungkinkan deteksi lima jenis padi GMO (Bt63, KMD1, Kefeng6, Kefeng8, LLRice62) dalam waktu yang lebih singkat tanpa mengurangi sensitivitas dan spesifisitas.
- Real-Time PCR – Dapat mengukur DNA GMO secara langsung selama proses amplifikasi berlangsung, meningkatkan sensitivitas dan akurasi deteksi.
- Droplet Digital PCR (ddPCR) – Memiliki tingkat presisi tinggi untuk mendeteksi DNA GMO dalam jumlah kecil pada sampel padi.
Dengan metode-metode ini, produsen dan eksportir dapat memastikan bahwa produk padi mereka memenuhi regulasi negara tujuan dan terhindar dari risiko penolakan pasar.
Selengkapnya: Perbedaan PCR Konvensional dan Real-Time PCR
Mengapa Deteksi GMO dalam Padi Penting?
Banyak negara memiliki peraturan ketat terkait keberadaan GMO dalam pangan. Regulasi ini bertujuan untuk melindungi konsumen serta memastikan transparansi dalam industri pangan. Oleh karena itu, produsen dan eksportir padi perlu memahami dan mematuhi regulasi yang berlaku di negara tujuan.
Pemantauan pasar juga diperlukan untuk mendeteksi varietas padi GMO yang belum disetujui atau ilegal. Ini penting untuk menjaga kepercayaan konsumen dan mencegah distribusi produk yang tidak sesuai regulasi.
IML Research merupakan lembaga uji laboratorium yang menyediakan layanan biologi molekuler yang memberikan hasil uji berkualitas tinggi (komprehensif, akurat dan dapat diandalkan) karena memiliki analisis yang kuat dan metodologi yang canggih dengan para ahli yang berpengalaman dan kredibel.
Ingin tahu lebih banyak tentang penelitian dan pengujian lainnya? Baca artikel menarik lainnya dari IML Research dan temukan solusi terbaik untuk kebutuhan riset dan pengujian Anda!
References:
Bharti, U., Gaur, P., Kaur, K., & Singh, M. (2024). Tracking genetically modified (GM) rice ingredients in samples of packed rice and food products from the marketplace in India: a pilot study for regulatory compliance. Journal of environmental health science & engineering, 22(1), 263–269. https://doi.org/10.1007/s40201-024-00892-3.
Safaei, P., Aghaee, E. M., Khaniki, G. J., Afshari, S. A. K., & Rezaie, S. (2019). A simple and accurate PCR method for detection of genetically modified rice. Journal of environmental health science & engineering, 17(2), 847–851. https://doi.org/10.1007/s40201-019-00401-x.
Salisu, I. B., Shahid, A. A., Yaqoob, A., Ali, Q., Bajwa, K. S., Rao, A. Q., & Husnain, T. (2017). Molecular Approaches for High Throughput Detection and Quantification of Genetically Modified Crops: A Review. Frontiers in plant science, 8, 1670. https://doi.org/10.3389/fpls.2017.01670.
Shin, M. K., Jeon, S. M., & Koo, Y. E. (2022). Development of a rapid detection method for genetically modified rice using the ultra-fast PCR system. Food science and biotechnology, 31(2), 175–182. https://doi.org/10.1007/s10068-021-01025-4.