
Ini Penjelasan Lengkap, Perbedaan Mikrobiota dan Mikrobiom!

- Mikrobiota vs Mikrobiom
- Apakah Mikrobiota Mempengaruhi Kesehatan Tubuh?
- Peran Mikrobiom dalam Ekosistem Tubuh
Mikrobiota vs Mikrobiom
Istilah “mikrobiota” pertama kali muncul pada awal tahun 1900-an. Sejumlah mikroorganisme, termasuk bakteri, ragi, dan virus ditemukan hidup berdampingan di bagian tubuh manusia, seperti usus, kulit, paru-paru, dan rongga mulut. Mikrobiota manusia juga dikenal sebagai “organ tersembunyi”, yang menyumbang informasi genetik lebih dari 150 kali lipat dibandingkan seluruh genom manusia.
Meskipun istilah “mikrobiota” dan “mikrobiom” sering digunakan secara bergantian, terdapat perbedaan diantara keduanya. Mikrobiota merujuk pada mikroorganisme hidup yang terdapat dalam lingkungan tertentu, seperti mikrobiota usus atau mikrobiota oral. Sedangkan, mikrobiom mengacu pada sekumpulan genom atau materi genetik dari semua mikroorganisme yang terdapat di suatu lingkungan.
Mikrobiom tidak hanya mencakup komunitas mikroorganisme saja, melainkan juga elemen struktural mikroba, metabolit, serta interaksi mereka dalam suatu lingkungan. Dalam hal ini, mikrobiom memiliki cakupan yang lebih luas dibandingkan mikrobiota. Sebagai contoh, jika mikrobiota usus berfokus pada spesies bakterinya, seperti Lactobacillus dan BBacteroides, mikrobiom usus mencakup mikrobiota usus, materi genetiknya, dan fungsinya dalam metabolisme dan kesehatan tubuh.
Apakah Mikrobiota Mempengaruhi Kesehatan Tubuh?
Komposisi mikrobiota bervariasi tergantung pada lokasi di dalam tubuh. Mikrobiota usus dianggap paling besar dan paling penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Bakteri usus memiliki berbagai fungsi, seperti fermentasi makanan, perlindungan terhadap patogen, stimulasi respons imun, dan produksi vitamin.
Secara umum, mikrobiota usus terdiri dari enam filum utama, yaitu Firmicutes, Bacteroidetes, Actinobacteria, Proteobacteria, Fusobacteria, dan Verrucomicrobia. Firmicutes dan Bacteroidetes merupakan jenis yang paling dominan dalam usus kita. Selain bakteri, jamur juga terdapat dalam mikrobiota usus, seperti Candida, Saccharomyces, Malassezia, dan Cladosporium.
Selain di usus, mikrobiota juga ditemukan di rongga mulut, paru-paru, vagina, dan kulit. Mikrobiota rongga mulut diketahui merupakan komunitas mikroba yang paling besar kedua di manusia. Secara umum, mikrobiota rongga mulut yang ditemukan meliputi Firmicutes, Proteobacteria, Bacteroidetes, Actinobacteria, dan Fusobacteria.
Keseimbangan mikrobiota usus sangat berkaitan dengan penyakit dan kesehatan tubuh manusia. Komposisi mikrobiota usus yang terdiri dari jutaan mikroorganisme memainkan peran penting dalam pencernaan, metabolisme, dan regulasi imun. Dalam meregulasi sistem imun, mikrobiota usus membantu melatih sistem imun untuk membedakan antara patogen berbahaya dan mikroba yang bermanfaat.
Hal ini mencegah adanya respon imun yang berlebihan. Selain itu, terdapat bakteri tertentu yang memiliki peran dalam pemecahan karbohidrat kompleks dan serat, menghasilkan short-chain fatty acids (SCFAs) yang mendukung kesehatan usus. Mikrobiota yang seimbang dalam usus dapat meningkatkan penyerapan nutrisi dan keseimbangan energi, sehingga mencegah diabetes dan obesitas.
Dalam menjaga tubuh dari patogen, mikrobiota baik dapat memproduksi senyawa antimikroba yang menghambat pertumbuhan mikroba berbahaya. Berdasarkan hasil penelitian juga mengungkapkan bahwa terdapat koneksi antara mikrobiota usus dan kesehatan mental. Ketidakseimbangan mikrobiota (dysbiosis) dalam usus dikaitkan dengan kecemasan, depresi, dan penyakit neurodegeneratif.
Peran Mikrobiom dalam Ekosistem Tubuh
Jika mikrobiota berfokus pada spesies bakteri yang berperan dalam menjaga kesehatan tubuh, mikrobiom membahas materi genetik yang berperan dalam menjaga keseimbangan ekologi dalam tubuh manusia. Gen dalam mikrobiom membantu menghasilkan enzim yang mencerna karbohidrat kompleks, protein, dan lemak yang tidak dapat dicerna oleh enzim manusia itu sendiri. Beberapa bakteri usus juga memiliki gen yang memfermentasi serat menjadi (SCFA).
Gen dalam mikrobiom juga terlibat dalam produksi berbagai vitamin yang penting bagi fungsi tubuh. Dalam perlindungan terhadap patogen, bakteri baik yang berinteraksi dengan gen tertentu dapat menghasilkan antimikroba alami untuk menghambat pertumbuhan bakteri berbahaya. Mikrobiom dalam tubuh manusia merupakan ekosistem mikroorganisme yang hidup di berbagai lingkungan tubuh, seperti usus, kulit, mulut, paru-paru, dan organ lainnya.
Mikrobiom ini saling berinteraksi antar mikroorganisme dan tubuh inangnya, menciptakan keseimbangan yang berpengaruh terhadap kesehatan manusia. Mikrobiom memiliki struktur komunitas yang mirip dengan ekosistem di alam, mikroba berkompetisi, berkolaborasi, dan beradaptasi dengan kondisi inangnya. Struktur ekosistem mikrobiom terdiri dari produsen, konsumen, dan dekomposer.
- Produsen: Mikroorganisme yang menghasilkan metabolit esensial melalui fermentasi (misalnya, Lactobacillus menghasilkan asam laktat).
- Konsumen: Mikroba yang memanfaatkan asam laktat untuk pertumbuhan.
- Pengurai: Mikroba yang mendaur ulang bahan organik, membantu pemecahan makanan dan detoksifikasi zat berbahaya.
Sebagai ekosistem yang dinamis, mikrobiom dapat berubah akibat faktor lingkungan. Pola makan dengan diet tinggi serat akan meningkatkan keragaman mikrobiom, sedangkan makanan yang tinggi lemak dan gula dapat menyebabkan ketidakseimbangan. Penggunaan antibiotik berlebih mengurangi jumlah bakteri baik dalam tubuh. Stress, pola tidur, dan aktivitas fisik juga mempengaruhi komposisi mikrobiom.
Mikrobiota dan mikrobiom adalah komponen kunci dalam kesehatan manusia, berperan dalam metabolisme, sistem imun, kesehatan mental, dan perlindungan terhadap penyakit. Memahami dan menjaga keseimbangan mikrobiom melalui pola makan, gaya hidup sehat, dan penggunaan obat-obatan yang bijak sangat penting untuk kesejahteraan tubuh secara keseluruhan.
Mikrobiota dan mikrobiom berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh serta keseimbangan ekosistem internal. Ingin tahu lebih banyak insight seputar riset ilmiah? Baca artikel menarik lainnya di website kami atau lakukan uji laboratorium biologi molekuler produk Anda bersama tim ahli kami.
Author: Safira
Editor: Sabilla Reza
Referensi:
Hou, K., Wu, ZX., Chen, XY. et al. 2022. Microbiota in health and diseases. Sig Transduct Target Ther : 7, 135.
Sharon, I.; Quijada, N.M.; Pasolli, E.; Fabbrini, M.; Vitali, F.; Agamennone, V.; Dötsch, A.; Selberherr, E.; Grau, J.H.; Meixner, M.; et al. 2022. The Core Human Microbiome: Does It Exist and How CanWe Find It? A Critical Review of the Concept. Nutrients: 14, 2872.



