4 Metode Akurat untuk Uji Sensitivitas Antibiotik

Terapi antibiotik memerlukan rejimen pengobatan yang tepat dan spesifik ke mikroba tertentu guna mencegah terjadinya resistensi antibiotik. Untuk mendukung keberhasilan terapi tersebut, maka perlu dilakukan pengujian sensitivitas antibiotik sebelum pengobatan dilakukan. Uji sensitivitas antibiotik bertujuan untuk menentukan seberapa efektif suatu antibiotik dalam menghambat atau membunuh bakteri penyebab infeksi.
Uji ini dilakukan pada sampel klinis baik berupa darah, dahak, urin, feses, atau sampel lainnya yang mengandung bakteri penyebab infeksi. Uji sensitivitas antibiotik dapat dilakukan menggunakan beberapa metode, seperti:
Baca juga:
Bagaimana Mikroba Menjadi Kebal terhadap Antibiotik?
1. Metode Difusi Cakram
Metode difusi cakram dan dilusi agar merupakan metode uji sensitivitas antibiotik yang tergolong klasik. Metode ini berfokus pada pengamatan karakteristik yang tampak dari kultur bakteri saat diberikan antibiotik tertentu. Metode difusi cakram dilakukan dengan meletakkan cakram kertas filter yang telah diisi antibiotik ke atas media agar yang telah diinokulasi dengan bakteri.
Antibiotik kemudian akan berdifusi ke media agar dan menghambat pertumbuhan bakteri di sekitarnya. Metode difusi cakram hanya memberikan informasi apakah bakteri sensitif, intermediet, atau resisten terhadap antibiotik tertentu, namun tidak memberikan nilai konsentrasi hambat minimum antibiotik.
2. Metode Dilusi Agar
Sedangkan metode dilusi agar dilakukan dengan menuangkan antibiotik yang telah diencerkan menjadi beberapa seri konsentrasi ke dalam media agar atau media cair yang mengandung bakteri uji. Melalui metode ini, konsentrasi hambat minimum antibiotik dapat diketahui dengan mengamati pertumbuhan bakteri pada setiap seri konsentrasinya. Konsentrasi antibiotik terendah yang dapat mencegah pertumbuhan bakteri dianggap sebagai batas minimal efektivitas antibiotik.
Baik metode difusi cakram maupun dilusi agar memiliki keterbatasan terkait waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil, biasanya kedua metode ini membutuhkan waktu 18-24 jam atau bahkan 48 jam. Terlebih lagi sebelum pengujian, bakteri harus diisolasi dan diidentifikasi terlebih dahulu yang tentunya akan memakan waktu tambahan. Hal ini tentunya dapat menjadi kendala dalam kasus infeksi serius yang memerlukan penanganan antibiotik segera.
3. Metode Otomatis atau Semi-otomatis
Untuk mengatasi kendala waktu tersebut, dikembangkan metode pengujian yang lebih cepat yang berbasis otomatis atau semi-otomatis dan molekuler. Metode pengujian yang berbasis otomatis atau semi-otomatis menggunakan sistem optik untuk mendeteksi perubahan kecil dalam media uji yang mampu menganalisis pertumbuhan bakteri.
Metode ini mampu memberikan hasil yang lebih cepat, hanya 6-12 jam pengujian. Berbagai metode otomatis atau semi-otomatis yang telah digunakan secara luas, diantaranya VITEK 2, MicroScan WalkAway, dan Phoenix system.
4. Metode Molekuler
Sedangkan metode uji berbasis molekuler bekerja dengan mendeteksi langsung gen resistensi spesifik serta mutasi atau ekspresi gen tersebut. Metode ini mampu memberikan hasil dalam waktu 1 hingga beberapa jam.
Lakukan uji sensitivitas antibiotik di laboratorium terpercaya untuk mendapatkan hasil yang akurat dan dapat diandalkan. Melalui uji ini, tenaga profesional dapat memahami pola sensitivitas bakteri terhadap antibiotik di wilayah tertentu, sehingga mempermudah pemilihan antibiotik yang paling tepat dan efektif bagi pasien.
Selain itu, data dari uji sensitivitas antibiotik juga membantu pembuat kebijakan dan otoritas kesehatan dalam meninjau pengobatan empiris berdasarkan tren resistensi. Dengan metode pengujian yang semakin berkembang, uji sensitivitas di laboratorium terpercaya menjadi langkah penting untuk mengatasi dan mencegah resistensi antibiotik di masa depan.
Author: Devira
Editor: Sabilla Reza
Referensi:
Brunton, L. L., Lazo, J. S., & Parker, K. L. (Eds.). (2006). Goodman & Gilman’s: The pharmacological basis of therapeutics (11th ed.). McGraw-Hill.
Gajic, I., Kabic, J., Kekic, D., Jovicevic, M., Milenkovic, M., Mitic Culafic, D., Trudic, A., Ranin, L., & Opavski, N. (2022). Antimicrobial Susceptibility Testing: A Comprehensive Review of Currently Used Methods. In Antibiotics (Vol. 11, Issue 4). https://doi.org/10.3390/antibiotics11040427.