
Awas, Sariawan yang Tak Kunjung Sembuh Bisa Berbahaya

- Mengapa Sariawan Bisa Terjadi?
- Bagaimana Menangani Sariawan?
- Pengobatan dengan Obat Topikal
- Pengobatan dengan Obat Sistemik
Sariawan berulang atau dalam istilah medis dikenal sebagai stomatitis aftosa rekuren (RAS), merupakan kondisi peradangan pada mukosa mulut yang sering terjadi secara berulang dengan penyebab yang tidak diketahui secara pasti. Berdasarkan bentuk luka, lokasi muncul pada mulut, tingkat keparahan, dan prognosis, Sariawan dapat digolongkan menjadi tiga kelompok utama, yakni minor RAS, major RAS, dan herpetiform RAS. Dari ketiga penggolongan tersebut, major RAS merupakan RAS dengan waktu penyembuhan yang paling lama dan berisiko tinggi menyebabkan perubahan permanen pada jaringan mukosa mulut.
Mengapa Sariawan Bisa Terjadi?
Walaupun penyebab sariawan belum diketahui secara pasti, namun terdapat beberapa teori dalam literatur ilmiah yang menjelaskan mekanisme perkembangan (patogenesis) RAS atau sariawan. Berdasarkan teori tersebut, patogenesis sariawan bersifat kompleks dan melibatkan interaksi berbagai faktor, seperti sistem imun, genetika, dan faktor lingkungan. Selain itu, kerusakan DNA akibat stres oksidatif juga diduga memiliki peran penting terkait munculnya sariawan.
Seseorang dapat dinyatakan mengalami stomatitis aftosa rekuren (RAS) setelah dilakukan evaluasi kemungkinan penyebab lain yang juga bisa menyebabkan ulkus aftosa. Jika setelah pemeriksaan tidak ditemukan penyebab spesifik, maka diagnosis sariawan dapat ditegakkan sebagai diagnosis eksklusi (diagnosis yang dibuat setelah mempertimbangkan dan menghilangkan kemungkinan penyebab lain).
Bagaimana Menangani Sariawan?

Karena perkembangan sariawan sangat kompleks dan melibatkan berbagai faktor penyebab, maka tata laksana pengobatan didasarkan pada manifestasi klinis yang terjadi. Untuk sariawan yang tidak berlangsung lama dan kemungkinan penyebabnya merupakan pola makan, serta hanya terjadi beberapa kali dalam setahun dengan tingkat nyeri yang dapat ditoleransi, maka penanganan dapat dilakukan dengan menghindari makanan keras.
Untuk sariawan yang terjadi setiap bulan dan berlangsung selama 3-10 hari, maka perlu diberikan pengobatan secara topikal. Sedangkan sariawan dengan gejala yang cukup parah dan sudah tidak dapat merespons pengobatan secara topikal, maka diperlukan pengobatan secara sistemik (pengobatan yang bekerja di seluruh tubuh).
Pengobatan dengan Obat Topikal
Jika manifestasi klinis sariawan yang muncul tidak cukup parah, pengobatan harus diawali menggunakan obat topikal dengan pengobatan lini pertama terdiri atas obat antiseptik dan antiinflamasi, seperti klorheksidin 0,2%; triklosan; dan benzydamine hidroklorida yang dapat diberikan dalam bentuk kumur atau gel tanpa ditelan. Selain menggunakan obat antiseptik dan antiinflamasi, pengobatan sariawan juga dapat menggunakan antibiotik dan kortikosteroid topikal.
Antibiotik seperti tetrasiklin dan turunannya dapat membantu mengurangi sariawan dengan cara menghambat enzim kolagenasi dan metaloproteinasi yang berperan dalam respons peradangan yang berkontribusi pada kerusakan jaringan dan pembentukan ulkus, serta dapat memengaruhi respons imun tubuh untuk membantu mengurangi peradangan dan mempercepat penyembuhan. Sedangkan obat kortikosteroid, seperti triamsinolon asetonida dan fluosinolon asetonida bekerja dengan cara menekan respons imun yang berlebihan, sehingga dapat meredakan gejala nyeri dan pembengkakan pada sariawan.
Pengobatan dengan Obat Sistemik
Untuk manifestasi klinis sariawan yang muncul cukup parah dan harus diberikan secara sistemik, pengobatan dapat dilakukan dengan memberikan obat kortikosteroid seperti prednison sebagai pilihan pertama. Selain itu, pengobatan sistemik juga dapat menggunakan antibiotik penisilin G yang dikombinasikan dengan kalium. Baik pengobatan secara topikal maupun sistemik, pengobatan sariawan menggunakan antibiotik harus selalu disesuaikan dengan dosis yang dianjurkan oleh tenaga profesional guna mencegah terjadinya resistensi antibiotik.
Sebelum digunakan oleh masyarakat, obat-obatan untuk mengatasi sariawan perlu dipastikan keamanan, kualitas, dan efektivitasnya melalui uji laboratorium. Dengan pengujian yang tepat, produsen dapat menjamin bahwa produk yang beredar aman sekaligus benar-benar bermanfaat bagi konsumen.
Rekomendasi:
Ini 7 Rekomendasi Obat Sariawan yang Ampuh dan Mudah Ditemukan
Bagi pelaku usaha di bidang farmasi, pastikan setiap produk obat sariawan Anda telah melewati uji laboratorium yang komprehensif. Hasil uji yang akurat akan membantu memastikan mutu produk sekaligus meningkatkan kepercayaan konsumen. Melalui langkah ini, produk yang dihasilkan akan lebih siap dan memiliki daya saing tinggi di pasar.
Author: Devira
Editor: Sabilla Reza
Referensi:
Belenguer-Guallar, I., Jiménez-Soriano, Y., & Claramunt-Lozano, A. (2014). Treatment of recurrent aphthous stomatitis. A literature review. Journal of Clinical and Experimental Dentistry, 6(2). https://doi.org/10.4317/jced.51401.
Edgar, N. R., Saleh, D., & Miller, R. A. (2017). Recurrent aphthous stomatitis: A review. In Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology (Vol. 10, Issue 3). https://doi.org/10.4103/0975-8844.103504.



