Mengapa Uji SPF Menentukan Seberapa Efektif Produk Sunscreen Anda?

Paparan sinar matahari yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kulit, seperti penuaan dini, hiperpigmentasi, dan bahkan meningkatkan risiko kanker kulit. Oleh karena itu, penggunaan sunscreen menjadi langkah penting dalam melindungi kulit dari dampak buruk sinar UV. Namun, tidak semua sunscreen memiliki perlindungan yang optimal.
Untuk memastikan efektivitasnya, diperlukan uji efikasi yang mengukur nilai Sun Protection Factor (SPF) dan Protection Grade of UVA (UVA-PF). Uji ini membantu memastikan bahwa produk benar-benar memberikan perlindungan sesuai klaim yang tertera pada kemasannya.
Jenis-Jenis Metode Uji Efikasi pada Produk Sunscreen
Pengujian efikasi sunscreen sangat penting untuk menentukan tingkat perlindungan yang diberikan terhadap sinar UV yang berbahaya. Pengujian ini diukur menggunakan Sun Protection Factor (SPF) untuk perlindungan terhadap sinar UVB dan UVA-PF untuk perlindungan terhadap sinar UVA. Metode uji efikasi sunscreen untuk perlindungan UVA dan UVB mencakup metode in vivo (pada manusia) dan in vitro (di laboratorium).
Uji SPF (UVB)
Uji SPF secara in vivo dilakukan pada 10 hingga 15 sukarelawan manusia untuk mengukur seberapa lama sinar UVB menyebabkan kemerahan pada kulit yang dilindungi sunscreen dibandingkan kulit tanpa perlindungan. Misalnya, jika kulit tanpa sunscreen mengalami kemerahan setelah 10 menit, maka produk dengan SPF 30 akan memperpanjang waktu tersebut 30 kali lipat, yaitu hingga 300 menit. Penentuan nilai SPF dilakukan dengan mengukur dan membandingkan dosis eritema minimal (MED) pada kulit yang telah diolesi produk kosmetik dengan kulit tanpa perlindungan.
Pengujian ini harus dilakukan sesuai standar yang berlaku, seperti ISO 24444:2019, dan dalam kondisi lingkungan yang stabil dengan suhu ruangan antara 18°C hingga 26°C. Uji SPF secara in vitro menggunakan alat laboratorium untuk mengukur seberapa banyak sinar UVA dan UVB yang diserap oleh sunscreen. Metode ini semakin banyak digunakan sebagai alternatif uji in vivo karena tidak memerlukan sukarelawan manusia.
Salah satu metode in vitro untuk menguji SPF dilakukan dengan cara mengoleskan sunscreen setebal 1,2 mg/cm² pada lapisan kaca kuarsa yang dilapisi pita bedah. Setelah itu, alat yang disebut spektrofotometer digunakan untuk mengukur seberapa banyak sinar UV yang masih bisa menembus sampel. Dari hasil ini, nilai SPF dapat dihitung.
Ada juga metode lain yang menggunakan pelat kaca kuarsa dengan pita Transpore atau lapisan kulit luar manusia (stratum korneum) yang diperoleh dari sampel kulit. Cara ini membantu mengukur seberapa baik sunscreen melindungi kulit dari sinar UV tanpa perlu diuji langsung pada manusia.
Baca juga:
Bagaimana Cara Kerja Sunscreen Kimia dan Fisik Melindungi Kulit dari UV?
Uji UVA-PF (UVA)
Metode in vivo yang dapat menguji perlindungan terhadap sinar UVA adalah metode Persistent Pigment Darkening (PPD). Metode ini telah diterima dalam standar CEN dan FDA 2007 untuk menentukan nilai UVA-PF. Dalam uji ini, sukarelawan dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Kemudian, sunscreen yang diuji dan produk referensi dioleskan pada kulit.
Setelah itu, kulit diberi paparan sinar UVA, lalu diamati perubahan warna pigmen kulit yang bersifat permanen. Semakin tinggi nilai PPD, semakin baik perlindungan terhadap UVA. Nilai UVA-PF kemudian dihitung menggunakan rumus yang telah ditetapkan. Metode in vitro untuk menguji UVA-PF dilakukan tanpa melibatkan manusia.
Pengujian ini dilakukan dengan cara mengoleskan lapisan tipis sunscreen pada substrat buatan (permukaan uji tiruan). Setelah itu, alat spektrofotometer digunakan untuk mengukur jumlah sinar UVA yang masih dapat menembus lapisan sunscreen tersebut. Standar yang digunakan dalam metode ini adalah ISO 24443:2012, yang menetapkan cara penentuan perlindungan UVA berdasarkan transmisi sinar UV setelah sampel terkena dosis sinar UV yang terkendali dari sumber UV tertentu.
Baca juga:
Kerja Sunscreen Melindungi Kulit dari Sinar Ultraviolet
Efektivitas sunscreen tidak cukup hanya dilihat dari label. Lakukan uji efikasi SPF dan UVA-PF di laboratorium uji kosmetik untuk memastikan perlindungan produk Anda sesuai dengan klaimnya. Konsultasikan kebutuhan pengujian sunscreen Anda sekarang, dan pastikan produk yang Anda rancang benar-benar bekerja melindungi kulit dari sinar UV.
Author: Dhrika
Editor: Sabilla Reza
Referensi:
Colipa. (2009). In Vitro Method for the Determination of the UVA Protection Factor and “Critical Wavelength” Values of Sunscreen Products. Guidelines. 1-22.
González, S., Aguilera, J., Berman, B., Calzavara-Pinton, P., Gilaberte, Y., Goh, C. L., Lim, H. W., Schalka, S., Stengel, F., Wolf, P., & Xiang, F. (2022). Expert Recommendations on the Evaluation of Sunscreen Efficacy and the Beneficial Role of Non-filtering Ingredients. Frontiers in medicine, 9, 790207. https://doi.org/10.3389/fmed.2022.790207.
Granger, C., Petkar, G., Hosenally, M., Bustos, J., Trullàs, C., Passeron, T., & Krutmann, J. (2022). Evaluation of a Sunscreen Product Compared with Reference Standards P3, P5 and P8 in Outdoor Conditions: a Randomized, Double-Blinded, Intra-individual Study in Healthy Subjects. Dermatology and therapy, 12(11), 2531–2546. https://doi.org/10.1007/s13555-022-00815-w.
Hedayat, K., Ahmad Nasrollahi, S., Firooz, A., Rastegar, H., & Dadgarnejad, M. (2020). Comparison of UVA Protection Factor Measurement Protocols. Clinical, cosmetic and investigational dermatology, 13, 351–358. https://doi.org/10.2147/CCID.S244898.
Pelizzo, M., Zattra, E., Nicolosi, P., Peserico, A., Garoli, D., & Alaibac, M. (2012). In vitro evaluation of sunscreens: an update for the clinicians. ISRN dermatology, 2012, 352135. https://doi.org/10.5402/2012/352135.