
Wajib Konsumsi Obat ini Jika Punya Penyakit Sistem Respirasi!

Mengenal Sistem Respirasi (pernafasan) yang Kita Miliki
Respirasi merupakan serangkaian proses menarik udara masuk ke sistem pernapasan dan mengeluarkan kembali udara dari sistem pernapasan dengan tujuan mempertukarkan oksigen dan karbon dioksida. Jika dilihat dari struktur anatominya, sistem respirasi terdiri atas sistem respirasi atas dan sistem respirasi bawah, sistem respirasi atas terdiri atas hidung, rongga hidung, dan faring, sedangkan sistem respirasi bawah terdiri atas bronkus, bronkiolus, dan alveolus. Fungsi utama dari sistem respirasi, yakni mensuplai oksigen yang dibawa oleh darah ke seluruh organ tubuh yang mana oksigen tersebut dibutuhkan dalam proses metabolisme sel.
Beberapa jenis gangguan atau penyakit yang terjadi pada sistem respirasi, diantaranya common cold, batuk, asma, emfisema, bronkitis kronis, COPD, fibrosis kistik, dan acute respiratory distress syndrome (ARDS).
Common cold
Common cold merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas yang gejala umumnya berupa hidung tersumbat dan berair, sakit tenggorokan, batuk, sakit kepala ringan, bersin – bersin, mata berair, sedikit demam, dan merasa sedikit lelah. Golongan obat yang dapat digunakan untuk mengatasi gejala common cold diantaranya, antihistamin, dekongestan, antitusif, dan ekspektoran. Antihistamin merupakan golongan obat yang bekerja dengan cara berkompetisi dengan histamin dalam menduduki reseptor histamin.
Batuk
Penyakit sistem respirasi lainnya, yakni batuk merupakan kondisi di mana seseorang mengeluarkan udara secara mendadak dari rongga toraks melalui epiglotis dan mulut . Batuk terjadi sebagai respons ketika ada benda asing atau mukus yang berlebihan di saluran pernapasan. Batuk dapat dikategorikan menjadi batuk produktif dan batuk kering, batuk produktif merupakan batuk yang disertai dengan adanya lendir, sedangkan pada batuk kering tidak ada lendir atau sekret yang dihasilkan.
Golongan obat yang berperan dalam mengatasi batuk kering, yakni antitusif yang dapat menekan refleks batuk secara langsung di medulla, sedangkan golongan obat yang berperan dalam mengatasi batuk produktif yakni ekspektoran yang dapat membantu mengurangi mukus untuk meredakan batuk. Contoh obat yang termasuk ke dalam kelompok antitusif adalah dextromethorphan, sedangkan contoh obat yang termasuk ke dalam kelompok ekspektoran adalah guaifenesin.
Asma
Penyakit pada sistem pernapasan lainnya yang sering ditemui di masyarakat, yakni asma merupakan kondisi penyempitan saluran napas yang dapat menyebabkan sulitnya udara yang masuk menuju paru – paru, sehingga kapasitas paru menjadi rendah yang menyebabkan penderitanya sulit untuk bernapas. Obat yang berperan dalam mengatasi penyakit asma, yakni obat golongan bronkodilator.
Salah satu jenis obat golongan bronkodilator yang dapat digunakan adalah beta-adrenergic agonists yang dapat mengurangi penghambatan di saluran pernapasan dan mengembalikan aliran udara normal. Contoh obat yang termasuk ke dalam kelompok beta-adrenergic agonists adalah salbutamol. Jenis obat golongan bronkodilator lainnya yang dapat digunakan adalah xanthine derivatives yang dapat menyebabkan terjadinya bronkodilatasi dengan merelaksasi otot polos yang ada di saluran pernapasan, sehingga aliran udara di saluran pernapasan menjadi lebih besar. Contoh obat yang termasuk ke dalam kelompok xanthine derivatives adalah aminofilin.
Artikel lainnya siap memberikan inspirasi dan pengetahuan baru untuk Anda!
Author: Devira
Referensi:
Maula, E. R., & Rusdiana, T. (2016). Terapi Herbal dan Alternatif pada Flu Ringan atau ISPA non-spesifik. Farmasetika Com (Online), 1(2), 7. https://doi.org/10.24198/farmasetika.v1i2.9709
Kustiono, A. D., & Mukarromah, S. B. (2019). Pengaruh Senam Asma terhadap Frekuensi Kekambuhan dan Kapasitas Vital Paru pada Penderita Asma di Balai Kesehatan Paru Masyarakat Semarang. Journal of Sport Sciences and Fitness, 5(2). https://doi.org/10.15294/jssf.v5i2.40065



