
Menelusuri Khasiat Jarak Pagar, Si Tanaman Segudang Manfaat

Tanaman jarak pagar (Jatropha curcas Linn.) merupakan tanaman yang termasuk dalam genus Jatropha dan famili Euphorbiaceae. Tanaman ini berbentuk pohon kecil dengan tinggi 3-5 meter, namun dapat mencapai hingga 10 meter jika tumbuh dalam kondisi lingkungan yang mendukung.
Cabang-cabangnya memiliki permukaan halus dengan warna hijau kecoklatan. Daunnya berbentuk hati dengan warna hijau tua, sedangkan bunganya berwarna hijau kekuningan, melengkapi karakteristik morfologi tanaman jarak pagar.
Tanaman jarak pagar berasal dari bagian timur laut Amerika Selatan dan daerah dengan iklim kering di Meksiko. Namun, saat ini tanaman jarak pagar telah dibudidayakan secara luas di wilayah tropis dan subtropis di Asia dan Afrika.
Baca juga:
Simak! Ini Cara Budidaya Jarak Pagar
Kandungan dan Manfaat Tanaman Jarak
Tanaman jarak pagar memiliki kandungan protein dan minyak yang cukup tinggi pada bijinya. Kandungan minyak yang melimpah ini telah dimanfaatkan sejak ratusan tahun lalu untuk produksi sabun dan bahan bakar lampu penerangan.
Selain itu, minyaknya juga digunakan dalam pembuatan lilin dan kosmetik. Sisa hasil pemrosesan biji setelah ekstraksi minyak (seed cake) kaya akan protein dan dapat dimanfaatkan sebagai suplemen protein yang bergizi dan ekonomis untuk pakan ternak, asalkan telah melalui proses pengolahan untuk menghilangkan senyawa racun yang terkandung di dalamnya.

source : Wikipedia
Berdasarkan hasil studi, tanaman jarak pagar mengandung berbagai macam metabolit sekunder yang tersebar di bagian-bagian tanamannya. Metabolit sekunder tersebut meliputi diterpena, seskuiterpenoid dan triterpena, alkaloid, flavonoid, senyawa fenolik, lignan, neolignan, kumarin dan kumarino-lignoid, fitosterol, serta protein.
Berdasarkan beberapa studi yang dilakukan secara in vivo, tanaman jarak pagar dilaporkan memiliki aktivitas farmakologi berupa anti-inflamasi dari ekstrak etil asetat dan metanol dari bagian daun, ekstrak air dari bagian kulit batang dan daun, serta ekstrak alkohol dari bagian akar, batang, dan daun tanaman. Sifat anti inflamasi yang dihasilkan tersebut berkaitan dengan kemampuan ekstrak untuk menghambat aktivitas iNOS yang merupakan enzim yang memproduksi senyawa oksida nitrat yang sering terlibat dalam proses peradangan.
Tanaman jarak pagar juga memiliki aktivitas farmakologi lainnya berdasarkan laporan studi. Aktivitas farmakologi tersebut meliputi antioksidan, anti-mikroba, anti-kanker, anti-diabetes, anti-virus, aktivitas analgesik, hepatoprotektif, penyembuhan luka, serta aktivitas antikoagulan dan prokoagulan.
Studi aktivitas antioksidan tanaman jarak pagar tersebut menunjukkan bahwa ekstrak air, etanol, dan metanol, serta fraksi dari ekstrak metanol yang dibuat dari bagian nodus, daun, batang, dan akar tanaman jarak pagar menunjukkan aktivitas antioksidan. Sedangkan studi aktivitas anti-diabetik dari tanaman jarak pagar menunjukkan bahwa ekstrak etanol 50% dari bagian daun tanaman pada dosis 250 dan 500 mg/ml terhadap berat badan tikus terbukti dapat menurunkan kadar gula darah yang artinya mampu mengatasi hiperglikemia.
Baca juga:
Tak Disangka! Jeruk Nipis Dapat Menyembuhkan Diabetes?
Manfaatkan Potensi Tanaman Jarak Pagar
Sebelum digunakan dalam formulasi obat atau produk kesehatan lainnya, tanaman jarak pagar perlu melalui serangkaian pengujian laboratorium yang ketat. Uji toksisitas, efektivitas, dan stabilitas diperlukan untuk memastikan bahwa kandungan aktif di dalamnya aman dan memberikan manfaat yang diharapkan.
Pengujian yang tepat dapat membantu memastikan bahwa produk berbasis jarak pagar memenuhi standar regulasi dan dapat dipercaya oleh konsumen. Dengan berbagai kandungan dan manfaat yang dimiliki, tanaman jarak pagar berpotensi besar dalam industri kesehatan, kecantikan, dan energi terbarukan.
Jika Anda ingin menggali lebih dalam mengenai manfaatnya atau membutuhkan layanan pengujian untuk memastikan kualitas dan keamanan bahan aktif dari tanaman ini, pastikan untuk bekerja sama dengan laboratorium yang memiliki pengalaman dan kredibilitas tinggi.
Author: Devira, Editor: Sabilla
Referensi:
Abdelgadir, H. A., & Van Staden, J. (2013). Ethnobotany, ethnopharmacology and toxicity of Jatropha curcas L. (Euphorbiaceae): A review. In South African Journal of Botany (Vol. 88). https://doi.org/10.1016/j.sajb.2013.07.021.



