Efektivitas Obat Lebih Maksimal dengan Nanopartikel

Nanopartikel merupakan salah satu inovasi dalam teknologi penghantaran obat yang memungkinkan pengiriman obat secara spesifik ke sel target tertentu. Teknologi ini berkontribusi pada peningkatan efektivitas terapi sekaligus mengurangi efek samping pada sel normal. 

Dengan ukuran kurang dari 100 nm, nanopartikel menjadi sistem transportasi obat yang sangat efisien karena ukuran molekulnya yang kecil memungkinkan penyerapan oleh sel berlangsung lebih optimal. Penghantaran obat menggunakan nanopartikel dapat dilakukan melalui beberapa metode, seperti mencampur obat secara merata ke dalam nanopartikel, menyisipkan obat ke dalam pori-pori nanopartikel, membungkus obat sepenuhnya dengan lapisan nanopartikel, atau menempelkan obat pada permukaan nanopartikel.

Keunggulan Nanopartikel dalam Penghantaran Obat

Nanopartikel memiliki beberapa keunggulan utama sebagai sistem penghantaran obat. Pertama, ukuran dan karakteristik permukaannya dapat dimodifikasi untuk mendukung penghantaran obat secara pasif maupun aktif. 

Kedua, nanopartikel dapat dirancang untuk mengontrol waktu dan lokasi pelepasan obat, yang berperan penting dalam meningkatkan efektivitas terapi dan mengurangi efek samping.  Ketiga, nanopartikel dapat dilengkapi dengan ligan penarget pada permukaannya untuk berikatan dengan reseptor spesifik di sel atau jaringan tertentu, memungkinkan pengiriman obat secara lebih tepat sasaran.

Nanopartikel dapat dibuat dari berbagai bahan, seperti protein, polisakarida, atau polimer sintetis. Pemilihan material ini bergantung pada beberapa faktor, termasuk ukuran nanopartikel, profil obat yang dikandung, karakteristik permukaan, pola pelepasan obat, antigenisitas, serta tingkat biodegradabilitas, biokompatibilitas, dan toksisitasnya.

Faktor-faktor ini harus diperhatikan untuk memastikan efektivitas penghantaran obat dan interaksinya dengan tubuh.

Pengaruh Ukuran Partikel pada Efisiensi Nanopartikel

Close-up of a woman holding a pill and a glass of water, ready to take medication.
Wanita meminum obat
sumber foto JESHOOTS.com di pexel

Ukuran partikel merupakan parameter penting yang memengaruhi distribusi nanopartikel dalam tubuh, toksisitas, kemampuan penargetan, muatan obat, pola pelepasan, dan stabilitasnya. Secara umum, nanopartikel memiliki tingkat penyerapan seluler yang lebih tinggi dibandingkan mikropartikel, serta dapat mengakses lebih banyak target biologis karena ukurannya yang kecil dan mobilitasnya yang tinggi.

Partikel kecil memiliki luas permukaan yang lebih besar, sehingga sebagian besar obat berada di dekat permukaan dan dilepaskan lebih cepat. Sebaliknya, partikel besar memiliki inti lebih besar yang dapat menampung lebih banyak obat, sehingga pelepasan obat berlangsung secara perlahan melalui proses difusi dari inti partikel. 

Namun, ukuran partikel yang sangat kecil juga menimbulkan tantangan, seperti kecenderungan agregasi selama penyimpanan atau transportasi, yang dapat menurunkan stabilitas dan efektivitas produk. Oleh karena itu, aspek kritis dalam formulasi nanopartikel perlu diperhatikan untuk menghasilkan produk yang optimal dalam meningkatkan efektivitas terapi.

Aplikasi Nanopartikel dalam Pengobatan

Saat ini, beberapa obat dalam bentuk nanopartikel telah digunakan secara klinis. Contohnya, nanopartikel paclitaxel yang digunakan untuk terapi kanker payudara, paru, dan pankreas. Selain itu, terdapat juga obat doxorubicin yang diformulasikan dalam bentuk liposom untuk pengobatan kanker ovarium dan obat cisplatin yang juga tersedia dalam bentuk liposom untuk terapi kanker paru, payudara, dan jenis kanker lainnya. Inovasi ini menunjukkan potensi besar teknologi nanopartikel dalam meningkatkan pengobatan berbagai penyakit, khususnya kanker.

Baca juga:
Nanopartikel Perak Berpotensi Untuk Terapi Kanker dan Antimikroba

Pengujian laboratorium yang tepat berperan penting dalam memastikan efektivitas dan keamanan formulasi obat berbasis nanopartikel. Dengan analisis yang akurat, formulasi dapat dioptimalkan untuk meningkatkan stabilitas, mengontrol pelepasan obat, dan memaksimalkan efektivitas terapi.

Author: Devira, Editor: Sabilla

Referensi:

Aravinth Rajkumar, G., Gayathri, R., & Vishnu Priya, V. (2017). Targeting the target using nanoparticles – A review. In Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research (Vol. 10, Issue 12). https://doi.org/10.22159/ajpcr.2017.v10i12.19734.

Mohanraj, V. J., & Chen, Y. (2007). Nanoparticles – A review. Tropical Journal of Pharmaceutical Research, 5(1). https://doi.org/10.4314/tjpr.v5i1.14634.

Share your love

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hubungi kami untuk informasi yang Anda perlukan.

Silakan konsultasikan kebutuhan pengujian produk Anda dengan tim ahli kami secara gratis.

Formulir Kontak