Kenali Kegunaan Vitamin C di Kosmetik dan Skincare
Segudang Manfaat Vitamin C
Asam askorbat atau yang dikenal secara umum sebagai vitamin C adalah senyawa yang larut dalam air dan berfungsi sebagai antioksidan. Vitamin C umum digunakan dalam suplemen kesehatan dan sebagai bahan campuran pada formulasi kosmetik karena manfaatnya yang dapat meningkatkan produksi kolagen dan mempercepat penyembuhan luka. Vitamin C tidak dihasilkan dari dalam tubuh manusia, oleh sebab itu, manusia perlu mengonsumsi vitamin C dari eksternal untuk mencukupi kebutuhan vitamin. Selain dijadikan suplemen oral, vitamin C memiliki manfaat yang baik bagi kulit jika digunakan sebagai sediaan topikal. Penggunaan vitamin C dalam kosmetik memiliki rentang konsentrasi tertentu yaitu 3-25% bergantung pada bentuk sediaan. Vitamin C banyak digunakan pada sediaan kosmetik dengan konsentrasi 3-25% (emulsi), 10-23,8% (serum), 10-25% (losion), 2% (gel), dan 0,5-5% (krim).
Struktur kimia asam askorbat memiliki 2 gugus alkohol pada cincin furan yang dapat teroksidasi menjadi keton. Vitamin C merupakan senyawa yang mudah rusak karena sifatnya yang mudah teroksidasi pada suhu tinggi. Faktor lingkungan seperti sinar matahari yang panas, alkali (pH), enzim, senyawa oksidator, serta keberadaan katalis dapat mempercepat proses oksidasi vitamin C.
Vitamin C yang digunakan dalam formulasi kosmetik umumnya merupakan turunan asam askorbat yang memiliki kestabilan lebih tinggi seperti magnesium/sodium askorbil fosfat, askorbil palmitat, L-asam askorbat (LAA), dan askorbil glukosamin. Jenis asam askorbat memiliki manfaat yang berbeda-beda namun tetap sama larut dalam air dan memiliki sifat antioksidan.
Siapa yang cocok menggunakan vitamin c?
Jika kulit pengguna tergolong sensitif dapat menggunakan kandungan magnesium/sodium askorbil fosfat. Senyawa ini dapat digabung penggunaannya dengan kandungan benzoil peroksida dan asam salisilat untuk mempercepat penyembuhan jerawat dan memudarkan bekasnya. Senyawa askorbil palmitat memiliki kestabilan yang baik dan dapat larut dalam minyak sehingga umum digunakan sebagai bahan aktif pada serum. Jenis ini berfungsi untuk melindungi kulit dari tanda-tanda penuaan dan memperbaiki jaringan kulit. Jika kondisi kulit memiliki hiperpigmentasi, kandungan yang cocok adalah askorbil glukosamin yang kaya akan antioksidan dan dapat mencerahkan kulit. Senyawa yang digunakan untuk kulit normal-berminyak yaitu L-asam askorbat namun senyawa ini kurang stabil dan berpotensi menyebabkan iritasi jika digunakan pada dosis tinggi namun terbukti efektif dalam memperbaiki jaringan kulit, menyembuhkan luka, dan melindungi kulit. Penggunaan senyawa ini harus diperhatikan dosis dan kestabilan dalam formulasi agar tetap aman digunakan dikulit.
Larangan penggunaan vitamin c
Penggunaan vitamin C memiliki anjuran dan larangan dalam pengunaannya dikulit. Vitamin C dan Retinol / AHA / BHA / peptida tidak boleh digunakan bersamaan karena keduanya merupakan zat aktif, kulit yang sensitif lebih rentan mengalami kemerahan dan rasa panas jika penggunaan keduanya dilakukan secara bersamaan. Selain itu efektifitas keduanya dapat berkurang karena kompetisi senyawa target dalam kulit. Sebaliknya Vitamin C paling baik digunakan bersamaan dengan asam ferulat, ceramide, dan asam hyaluronat karena senyawa ini bekerja bersinergi dalam penyerapan di kulit, bekerja dengan baik, dan stabil. Perlu diingat penggunaan vitamin C perlu diiringi dengan penggunaan tabir surya di pagi-sore hari agar menjaga kulit dari sinar UV dan mengurangi sensitivitas kulit.
Tunggu artikel kami selanjutnya untuk informasi menarik lainnya!
Author: Delfia
Referensi:
Daftar Pustaka :
Lulu, dkk. 2022. Review : Penggunaan Vitamin C pada Sediaan Kosmetik. Jurnal Cerebellum : 8 (3) : 30-34.
Leo, Rudi dan Anny Sartika Daulay. 2022. Penentuan Kadar Vitamin C Pada Minuman Bervitamin yang Disimpan pada Berbagai Waktu dengan Metode Spektrofotometri UV. Journal of Health and Medical Science. 1(2) :105-115.
Segall A, Moyano M. 2008. Stability of vitamin c derivatives in topical formulations containing lipoic acid, vitamins a and e. Int J Cosmet Sci. 30(6):453.
