
Jangan Tergoda Efek Cepat Pastikan Produk Obat Diet Lolos Uji Keamanan!

Tubuh langsing dan ideal sering dianggap sebagai dambaan banyak wanita karena selain dapat meningkatkan rasa percaya diri juga dianggap sebagai standar kecantikan sosial. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan tubuh langsing dan ideal, salah satunya dengan olahraga teratur dan menjaga pola makan. Namun, sebagian orang ada yang memilih cara yang lebih instan, yakni dengan meminum suplemen atau obat diet. Tapi apakah cara tersebut sudah teruji keamanannya dan apakah bisa berisiko bagi kesehatan? Untuk mengetahui jawabannya mari simak uraian artikel berikut.
- Cara Kerja Suplemen dan Obat Diet dalam Menurunkan Berat Badan
- Risiko Kesehatan di Balik Efek Instan Obat Diet
- Pentingnya Uji Keamanan Obat Diet
Cara Kerja Suplemen dan Obat Diet dalam Menurunkan Berat Badan
Suplemen atau obat diet merupakan produk yang digunakan untuk membantu menurunkan berat badan guna mendapatkan tubuh yang lebih langsing dan ideal. Suplemen atau obat ini bekerja dengan cara mengurangi nafsu makan, membakar lemak, menghambat penyerapan lemak, mengeluarkan cairan tubuh, atau dengan mempercepat metabolisme. Karena kerjanya yang langsung memengaruhi tubuh, tidak heran jika suplemen atau obat diet dapat memberikan efek dalam waktu cepat.
Risiko Kesehatan di Balik Efek Instan Obat Diet
Namun dibalik keunggulannya tersebut, suplemen atau obat diet dapat berisiko bagi kesehatan tubuh. Penggunaan obat – obatan ini dapat mengganggu fungsi normal sistem pencernaan, seperti ketergantungan pada obat pencahar yang menyebabkan tubuh tidak bisa buang air besar tanpa bantuan. Selain itu, suplemen atau obat diet juga dapat memengaruhi psikologis yang dapat membuat sebagian orang menjadi terobsesi untuk terus menurunkan berat badan setelah melihat efek cepat yang dihasilkan.
Pengaruh psikologis ini dapat memicu perilaku ekstrem dalam menurunkan berat badan, seperti tidak makan sama sekali, memuntahkan makanan, atau olahraga berlebihan. Selain itu, cara kerja suplemen atau obat diet yang dapat mengeluarkan cairan tubuh dapat berakibat fatal berupa kerusakan ginjal dan permasalahan jantung akibat terganggunya keseimbangan zat elektrolit dalam tubuh. Untuk mencegah ataupun mengatasi risiko kesehatan akibat penggunaan suplemen atau obat diet, khususnya di kalangan remaja dan dewasa perlu dilakukan pendampingan serius dengan cara mengajak penderita untuk berkonsultasi dengan tenaga profesional dan melakukan rujukan ke psikolog, psikiater, atau spesialis jika sudah terjadi gangguan makan.
Pentingnya Uji Keamanan Obat Diet
Untuk individu dengan kelebihan berat badan dan sudah mencoba metode penurunan berat badan alami, namun masih belum berhasil mencapai target badan yang diinginkan, penggunaan suplemen atau obat diet dapat dilakukan, namun perlu konsultasi terlebih dahulu dengan tenaga medis terkait keamanan dan efektivitas produk, selain itu sebelum penggunaan harus dipastikan bahwa produk yang dikonsumsi telah memiliki izin edar resmi dari badan regulasi dan telah terbukti keamanannya melalui uji klinis.
Baca juga:
Perbedaan antara Uji Praklinis dan Uji Klinis Pada Produk Obat
Lalu, produk juga harus digunakan sesuai dosis dan cara pemakaian yang dianjurkan di kemasan dan bila perlu konsultasi terlebih dahulu ke tenaga profesional jika memiliki permasalahan kesehatan lain agar dosis yang digunakan bisa disesuaikan. Dengan beberapa langkah penting tersebut diharapkan penggunaan suplemen dan obat diet dapat dilakukan dengan bijak dan risiko terhadap kesehatan dapat menurun.
Sebelum dipasarkan, suplemen atau produk diet perlu melalui tahapan pengujian laboratorium untuk memastikan bahwa bahan yang digunakan aman, bebas dari kontaminan, dan sesuai dengan klaim komposisi yang tertera pada label. IML Research menyediakan layanan uji laboratorium untuk produk suplemen dan nutrisi, meliputi analisis bahan aktif, cemaran logam berat, mikrobiologi, serta kestabilan produk. Dengan hasil uji yang komprehensif dan dapat diandalkan, Anda dapat memastikan bahwa produk yang dikembangkan benar-benar aman dikonsumsi dan siap memenuhi standar regulasi yang berlaku.
Konsultasikan secara gratis dengan tim ahli kami!
Author: Devira
Editor: Sabilla Reza
Referensi:
Levinson, J. A., Sarda, V., Sonneville, K., Calzo, J. P., Ambwani, S., & Bryn Austin, S. (2020). Diet pill and laxative use for weight control and subsequent incident eating disorder in US young women: 2001-2016. In American Journal of Public Health (Vol. 110, Issue 1). https://doi.org/10.2105/AJPH.2019.305390.
Hazzard, V. M., Simone, M., Austin, S. B., Larson, N., & Neumark-Sztainer, D. (2021). Diet pill and laxative use for weight control predicts first-time receipt of an eating disorder diagnosis within the next 5 years among female adolescents and young adults. International Journal of Eating Disorders, 54(7). https://doi.org/10.1002/eat.23531.



