Fakta Menarik tentang Kutek Kuku

- Komposisi dan Jenis Cat Kuku
- Dampak Penggunaan Cat Kuku bagi Kesehatan
- Kehalalan Produk Cat Kuku
- Alternatif Kutek yang Lebih Aman
Kuku merupakan bagian tubuh yang selalu tumbuh dan berada di ujung jari. Kuku berfungsi untuk melindungi jari-jari dan meminimalkan resiko terkena infeksi. Proses pembentukan kuku disebut keratinisasi. Sel-sel keratin akan tumbuh dan melapisi satu sama lain dan mengeras membentuk kuku. Bagi sebagian wanita, warna dan bentuk kuku menjadi perhatian.
Perkembangan aksesori kecantikan khususnya perawatan kuku semakin meningkat. Dari produk pengeras kuku, cat kuku, kuku buatan, dan produk lain yang meningkatkan daya tarik kuku.
Komposisi dan Jenis Cat Kuku
Cat kuku atau kutek merupakan bentuk utama dari perawatan kecantikan kuku. Jenis cat kuku antara lain basecoat, pewarna, dan topcoat. Cat kuku umumnya mengandung komponen seperti pembentuk film, pelembut, resin termoplastik, pelarut, pigmen, dan agen suspensi. Pembentuk film umumnya terdiri dari nitroselulosa.
Pelembut gunakan untuk meningkatkan daya rekat dan fleksibilitas cat kuku contohnya dibutil ftalat. Cat kuku yang terlihat mengkilap disebabkan keberadaan resin termoplastik seperti toluena sulfonamid-formaldehida yang meningkatkan daya rekat, pengerasan cat, dan kilap. Cat kuku konvensional dan cat kuku gel dibedakan dari komposisi polimer yang digunakan.
Cat kuku konvensional dapat mengering dengan sendirinya sedangkan cat kuku gel perlu disinari ultraviolet agar polimer dapat mengeras dan kering. Pelarut yang umum digunakan adalah etil asetat, isopropil alkohol, atau toluena. Serta bahan utama yang menjadi agen pewarna, senyawa yang umum digunakan adalah besi oksida dan mika.
Dampak Penggunaan Cat Kuku bagi Kesehatan
Kuku terbuat dari keratin, yaitu protein yang tidak memiliki pembulu darah atau saraf. Nutrisi yang diperoleh kuku didapatkan dari oksidan dan aliran darah kulit bukan dari udara bebas. Sehingga penggunaan kutek dinilai “tidak berbahaya” bagi kuku. Namun bahan kimia dalam kutek jika terlalu sering kontak dengan kuku akan membuat kuku kering, rapuh, bahkan berjamur.
Paparan bahan kimia berbahaya seperti formaldehida, toluena, dan dibutil ftalat yang terlalu sering akan berdampak buruk bagi kesehatan kulit dan kesehatan paru-paru. Ditambah dengan penggunaan penghapus kutek (aseton) dapat membuat kuku semakin kering. Maka dari itu disarankan untuk menggunakan pelembab kuku, kutek yang dapat menyerap air (halal), dan menjeda frekuensi penggunaan kutek.
Kehalalan Produk Cat Kuku
Terkait kehalalan kutek, menurut Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-Obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), selama kutek tersebut tidak berbahan haram dan mampu menembus ke pori-pori kuku, maka produk tersebut boleh digunakan. Produk yang digunakan harus memiliki kemampuan dan telah teruji dapat menembus air agar menjamin air wudhu dapat membilas bagian tubuh.
Kandungan dalam kutek bisa saja mengandung bahan turunan hewani, salah satunya minyak babi. Hal ini yang menjadi salah satu perhatian bagi sebagian orang. Pelabelan produk halal juga perlu memperhatikan kandungan yang digunakan. Alternatif untuk memudahkan pemilihan produk halal adalah dengan melihat sertifikasi halal dan kandungan yang vegan.
Alternatif Kutek yang Lebih Aman

Kutek alami juga dapat digunakan dan dinilai lebih aman dibandingkan kutek berbahan dasar kimia sintetis. Henna dapat menjadi pilihan yang terbuat dari bahan alami untuk melukis tangan. Dengan bahan dasar daun inai atau pacar, pigmen warnanya yaitu lawsone akan bereaksi dengan keratin dan zat warna akan menyerap.
Lawsone tidak mudah larut dalam air, sehingga tahan terhadap proses bilas. Seiring berjalannya waktu warna akan memudar karena ada proses regenerasi dan pertumbuhan kuku. Henna tidak membuat lapisan baru yang kedap air sehingga dinilai halal dalam Islam. Penggunaan kutek sintetis maupun henna sama-sama perlu memperhatikan efek samping bagi tubuh.
Gunakan produk berbasis tumbuhan yang telah memiliki sertifikasi aman (BPOM dan Halal MUI) untuk memastikan kesehatan dan kehalalan produk yang digunakan. Pastikan produk kosmetik Anda aman, berkualitas, dan memenuhi standar regulasi. Lakukan pengujian di laboratorium terpercaya untuk melindungi konsumen sekaligus meningkatkan kepercayaan pasar. Segera uji produk Anda sekarang!
Author: Delfi
Editor: Sabilla
Referensi:
Arora, Harleen et al. 2017. Safety and Efficacy of Nail Products. Cosmetics. Vol 4 : 24.