
Uji Efikasi Probiotik untuk Meningkatkan Kesehatan dan Pertumbuhan Ikan!
Mengenal Probiotik Lebih Dalam
Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang memberikan manfaat kesehatan ketika dikonsumsi dalam jumlah yang tepat. Saat ini, probiotik menjadi semakin populer dan banyak digunakan oleh sektor akuakultur sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan kesehatan, meningkatkan pertumbuhan, dan mengurangi risiko penyakit pada ikan.
Penggunaan probiotik tidak hanya terbatas pada pakan, tetapi juga dapat diaplikasikan sebagai aditif air, di mana probiotik diperkenalkan langsung ke kolam untuk meningkatkan kualitas air dan kesehatan ikan. Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 20 genera bakteri telah diidentifikasi sebagai kandidat probiotik, dengan Bacillus spp. dan Lactobacillus spp. sebagai spesies yang paling menjanjikan. Hingga saat ini, telah banyak produsen yang memproduksi probiotik untuk memenuhi permintaan konsumen, dengan produk yang umumnya tersedia di pasaran dalam bentuk tablet atau larutan.
Metode Pengujian Pada Pada Probiotik Ikan
Untuk memastikan kualitas dari suatu produk probiotik, pengujian efikasi menjadi sangat penting. Pengujian ini akan memberikan jaminan kepada konsumen bahwa mikroorganisme yang terkandung dalam produk aman dan efektif digunakan. Selain itu, pengujian ini dapat dilakukan untuk menentukan dosis optimal dan formulasi yang tepat untuk spesies ikan tertentu, yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas dan keuntungan bagi produsen.
Salah satu pengujian efikasi yang sering dilakukan adalah uji in vitro untuk mengevaluasi kemampuan probiotik dalam menghambat pertumbuhan patogen yang memengaruhi kesehatan ikan.
Uji ini melibatkan pengamatan terhadap interaksi antara probiotik dan mikroorganisme patogen dalam kultur mikroba, serta pengukuran parameter-parameter seperti viabilitas sel dan produksi metabolit yang menguntungkan. Salah satu metode yang bisa digunakan dalam pengujian ini adalah uji antagonisme, di mana probiotik diuji kemampuannya untuk menghambat pertumbuhan bakteri patogen melalui pengamatan zona inhibisi atau penurunan jumlah koloni patogen dalam kultur. Uji antagonisme merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengevaluasi potensi probiotik dalam aplikasi akuakultur, khususnya dalam mengendalikan infeksi patogen dan meningkatkan kesehatan ikan.

Beberapa patogen yang umumnya ditemukan dalam sistem akuakultur dan berpotensi menyebabkan kerugian signifikan dalam produksi ikan, meliputi Aeromonas hydrophila, yang dapat menyebabkan penyakit aeromoniasis dan sering mengakibatkan kematian pada ikan budidaya, Vibrio spp., termasuk Vibrio harveyi dan Vibrio anguillarum yang dikenal sebagai penyebab infeksi serius pada berbagai spesies ikan, terutama di lingkungan akuakulturm, dan Streptococcus iniae yang dapat menyebabkan infeksi streptokokus pada ikan air tawar dan beberapa ikan laut.
Langkah pertama dalam uji ini adalah mempersiapkan kultur mikroba patogen dan kultur probiotik yang memiliki viabilitas baik. Selanjutnya, disiapkan media pertumbuhan yang sesuai, seperti Nutrition Agar (NA) atau agar MRS, tergantung pada jenis mikroorganisme yang diuji. Setelah itu, dilakukan inokulasi dengan cara menyebarkan kultur probiotik di satu sisi agar, diikuti dengan inokulasi bakteri patogen di sisi yang berlawanan. Agar kemudian diinkubasi pada suhu yang sesuai selama 24-48 jam untuk memastikan terjadinya pertumbuhan kedua mikroorganisme.
Setelah inkubasi, dilakukan pengamatan untuk melihat keberadaan zona inhibisi di sekitar koloni probiotik. Zona inhibisi adalah area di mana bakteri patogen tidak dapat tumbuh di sekitar bakteri probiotik. Diameter zona inhibisi yang lebih besar mengindikasikan bahwa probiotik tersebut dapat memproduksi lebih banyak senyawa antimikroba atau memiliki sifat inhibisi yang lebih kuat terhadap patogen yang diuji. Sebaliknya, zona inhibisi yang kecil atau tidak ada mengindikasikan bahwa probiotik tersebut kurang efektif dalam mengendalikan pertumbuhan mikroorganisme patogen.
Hasil pengujian harus dibandingkan dengan kontrol negatif atau media tanpa probiotik untuk memastikan bahwa hasil yang diperoleh disebabkan oleh interaksi antara probiotik dan patogen.
Selain uji in vitro, uji in vivo harus dilakukan untuk menilai efek langsung probiotik, termasuk dampaknya terhadap pertumbuhan, kesehatan, dan ketahanan ikan terhadap penyakit saat probiotik diberikan melalui pakan atau air. Pengukuran parameter fisika-kimia air seperti pH, suhu, kandungan oksigen terlarut, dan kadar ammonia juga dapat dilakukan untuk mengetahui dampak pemberian probiotik terhadap kualitas air dan kesehatan ekosistem secara keseluruhan.
Melalui pengujian yang komprehensif tersebut, produsen dapat memastikan bahwa produk probiotik yang mereka buat benar-benar efektif dan bermanfaat bagi ikan yang dibudidayakan. Perlu diperhatikan bahwa pengujian harus dilakukan oleh tenaga profesional atau oleh lembaga resmi sehingga hasil yang diberikan akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Pastikan kualitas probiotik yang Anda gunakan benar-benar efektif untuk meningkatkan kesehatan ikan dan kualitas air di sistem akuakultur Anda. Lakukan pengujian efikasi probiotik di IML Testing and Research bersama tim ahli kami yang siap memberikan hasil akurat dan terpercaya. Konsultasikan secara gratis kebutuhan pengujian Anda sekarang dan optimalkan potensi probiotik dalam produksi ikan budidaya!
REFERENSI
Dhanasekaran, D., Saha, S., Thajuddin, N., Rajalakshmi, M., & Panneerselvam, A. (2010). Probiotic effect of Lactobacillus isolates against bacterial pathogens in fresh water fish. Journal of coastal development, 13(2), 103-112.
Hai, N. V. (2015). The use of probiotics in aquaculture. Journal of applied microbiology, 119(4), 917-935. Dhanasekaran, D., Saha, S., Thajuddin, N., Rajalakshmi, M., & Panneerselvam, A. (2010). Probiotic effect of Lactobacillus isolates against bacterial pathogens in fresh water fish. Journal of coastal development, 13(2), 103-112.
Irianto, A., & Austin, B. (2002). Probiotics in aquaculture. Journal of fish diseases, 25(11), 633-642.
Padmavathi, P., Sunitha, K., & Veeraiah, K. (2012). Efficacy of probiotics in improving water quality and bacterial flora in fish ponds. African Journal of Microbiology Research, 6(49), 7471-7478.
Spanggaard, B., Huber, I., Nielsen, J., Sick, E. B., Pipper, C. B., Martinussen, T., … & Gram, L. (2001). The probiotic potential against vibriosis of the indigenous microflora of rainbow trout. Environmental microbiology, 3(12), 755-765. Dhanasekaran, D., Saha, S., Thajuddin, N., Rajalakshmi, M., & Panneerselvam, A. (2010). Probiotic effect of Lactobacillus isolates against bacterial pathogens in fresh water fish. Journal of coastal development, 13(2), 103-112.