fbpx

Pengendalian Hama Terpadu dengan Refugia

Beragam cara dilakukan untuk mengendalikan hama tanaman. Penggunaan pestisida sintetis untuk pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan, yaitu gangguan kesehatan manusia, residu bagi tanaman dan lingkungan, penurunan hasil dan mutu tanaman, matinya hewan non-target (musuh alami), resistensi dan memicu ledakan hama sekunder. Pengendalian OPT secara alami banyak menarik perhatian seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat.

Salah satu cara pengendalian hama secara alami adalah dengan penggunaan musuh alami untuk mengendalikan OPT. Hal ini merupakan cara natural yang aman bagi manusia dan lingkungan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan konservasi musuh alami bagi hama-hama yang ada di pertanian ataupun perkebunan. Cara ini dilakukan untuk mempertahankan keberadaan musuh alami yang sudah ada di suatu tempat atau ekosistem. Konservasi umumnya dilakukan melalui pengelolaan habitat, yaitu dengan menanam tanaman refugia.

Refugia merupakan tumbuhan yang dibudidayakan dan berpotensi sebagai pendukung habitat musuh alami (baik predator maupun parasitoid hama).

Tanaman refugia memiliki banyak manfaat bagi musuh alami, diantaranya adalah menyediakan makanan bagi musuh alami sebelum munculnya populasi hama di kawasan pertanian atau perkebunan. Tumbuhan berbunga yang dijadikan tanaman refugia diharapkan dapat menjadi tempat perlindungan serta sebagai penyedia pakan bagi predator dari hama tanaman. Makanan yang didapatkan predator dari tumbuhan berbunga adalah madu dan nektar dari bunga, serta hama yang bersembunyi pada tumbuhan tersebut sehingga predator dapat dengan mudah mendapatkan mangsanya. Fungsi lain dari refugia adalah mempercantik lahan karena memiliki bunga yang mencolok, pemanfaatan pematang dengan maksimal, dan melestarikan lingkungan.

Kriteria tanaman untuk dijadikan sebagai refugia yaitu memiliki bunga berwarna, memiliki aroma memikat bagi musuh alami, benih atau bibit mudah diperoleh, mudah ditanam, regenerasi tanaman cepat dan berkelanjutan, dapat ditumpangsarikan dengan tanaman budidaya lainnya.

gambar tanaman refugia pengendali hama by Republika

Beberapa jenis tanaman yang dapat digunakan sebagai refugia antara lain: urang aring (Eclipta prostrate), kenikir (Cosmos caudatus), pacar air (Impatiens balsamina), kacang tanah (Hypogaea), babadotan (Ageratum conyzoides), ajeran (Bidens pilosa L.), bunga tahi ayam (Tagetes erecta), bunga legetan (Synedrella nodiflora), pegagan (Centella asiatica), rumput setaria (Setaria sp.), rumput kancing ungu (Borreria repens), kacang pentoi (Arachis pentoi), kubis (Brassica oleraceae L.), bunga matahari (Helianthus annuus L.), okra (Abelmoschus esculentus L.), basil (Ocimum bassilicum L.), terung (Solanum melongena), dan rumput sudan (Sorghum sudanese). Tanaman-tanaman refugia ini umumnya dapat menarik predator alami seperti kumbang coccinellid, tabuhan (tawon), capung, laba-laba, dan lebah.

Terdapat 4 macam tipe penanaman refugia, yaitu :

  1. Tipe Pulau : tanaman refugia ditanam khusus di satu area di tengah hamparan tanaman pertanian/Perkebunan
  2. Tipe Blok-Blok : tanaman refugia ditanam dengan memanfaatkan lahan-lahan yang tidak ditanam di sekitar tepian saluran irigasi.
  3. Tipe Seling : tanaman refugia ditanam secara berselang-seling antara tanaman pertanian/perkebunan utama di sepanjang pematang.
  4. Tipe Lorong : tanaman refugia ditanam berbaris memagari tanaman utama di seluruh hamparan pematang

Refugia dapat dimanfaatkan pada seluruh tanaman budi daya mulai dari tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan. Pada tanaman pangan (misal padi), refugia dapat ditanam pada tepian lahan. Pada tanaman hortikultura refugia dapat ditanam secara tumpeng sari dalam barisan sebagai pembatas. Penggunaan tanaman refugia diharapkan dapat meningkatkan hasil pertanian berbasis kearifan lokal serta mampu menjadi agroekosistem lingkungan secara berkelanjutan. Selain itu dapat mengurangi biaya usaha tani sehingga keuntungan meningkat dan lingkungan terjaga secara seimbang.

Hubungi kami untuk konsultasi dengan tim peneliti kompeten untuk pengujian produk yang menghasilkan laporan uji produk yang presisi dan reliable. Untuk mengetahui kami lebih lanjut silahkan kunjugi kami di instagram imlresearch !

REFERENSI

Lesnida, S., Bakti, D., & Siregar, A.Z. (2022). Pemanfaatan tanaman refugia mengendalikan hama padi (Oryza nivara L.) di Soporaru, Tapanuli Utara. AGRIFOR. 20(2):299-310. 

Muliani, S., Kumalawati, Z., Nildayanti, N., & Arif, R. (2022). Pengenalan teknik refugia untuk mengendalikan hama tanaman pada kelompok tani di Desa Pitusunggu, Kabupaten Pangkep. JatiRenov: Jurnal Aplikasi Teknologi Rekayasa Dan Inovasi, 1(1), 20-27. https://doi.org/10.51978/jatirenov.v1i1.384

Sarmila, Sasdar R., Kurniati E., Indra DJ, A.N. 2022. Organisme Pengganggu Tumbuhan dan Pengendaliannya. Makassar : FMIPA Universitas Negeri Makassar.

Share your love