
Sabun Biasa vs Sabun Antibakteri: Mana yang Lebih Efektif?

- Bagaimana Kuman dan Kotoran di Kulit Kita dapat Hilang oleh Sabun?
- Apakah Sabun Antibakteri Lebih Efektif Daripada Sabun Biasa?
- Sabun Dapat Terkontaminasi oleh Mikroorganisme
Bakteri dan virus dapat hidup di tangan dan masuk ke tubuh kita jika menyentuh mata, hidung, mulut, atau makanan yang kita makan. Cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir merupakan cara yang paling efektif untuk menghilangkan kuman dan mencegah penyakit. Bagaimana cara kerja sabun dalam membunuh kuman?
Sebenarnya, kerja sabun tidak membunuh kuman yang ada di tangan kita, tetapi menghilangkannya. Aktivitas sehari-hari yang kita lakukan membuat tangan kita menjadi lebih berminyak. Ketika tangan kotor, kuman dapat menempel pada minyak atau lemak yang terdapat pada tangan kita. Mencuci tangan dengan membilas air saja tidak efektif menghilangkan atau membunuh kuman, karena air dan minyak tidak dapat bercampur.
Bagaimana Kuman dan Kotoran di Kulit Kita dapat Hilang oleh Sabun?

sumber foto: freepik
Sabun dapat membantu menggabungkan air dan minyak, sehingga dapat memecah lapisan lemak pada kuman. Sabun mengandung molekul surfaktan yang memiliki dua ujung, yaitu satu ujung yang mengikat dengan air (kepala hidrofilik) dan ujung lainnya yang mengikat dengan minyak dan lemak (ekor hidrofobik). Bakteri maupun virus memiliki lapisan yang dilapisi oleh membran lipid atau lemak.
Ketika sabun digunakan bersamaan dengan air, molekul surfaktan akan merusak membran lipid tersebut melalui interaksi antara sisi hidrofobik dengan membran lipid kuman, sehingga struktur kuman menjadi hancur yang membuatnya menjadi tidak aktif lagi. Molekul-molekul ini atau busa sabun membentuk struktur misel, yaitu seperti bola kecil, yang menjebak kotoran dan kuman di dalamnya.
Sehingga kotoran dan kuman yang ada di permukaan kulit kita akan terangkat oleh molekul sabun. Setelah kuman dan kotoran terperangkap dalam misel, partikel ini akan hilang ketika dibilas menggunakan air mengalir. Cara mencuci tangan yang benar dan efektif membersihkan kotoran adalah menggosok tangan hingga sabun berbusa selama setidaknya 20 detik. Kemudian bilas tangan dengan air mengalir untuk menghilangkan kuman yang sudah terlepas.
Apakah Sabun Antibakteri Lebih Efektif Daripada Sabun Biasa?

Sabun antibakteri atau antiseptik merupakan produk sabun yang mengandung bahan aktif antibakteri tambahan yang tidak ditemukan dalam sabun biasa. Sabun antibakteri bertujuan untuk melawan bakteri karena mengandung bahan kimia triclosan. Triclosan merupakan zat kimia antiseptik yang biasanya ditemukan dalam produk perawatan untuk membunuh mikroorganisme.
Tetapi, pada September 2016, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) melarang penggunaan triclosan dalam produk rumah tangga dan perawatan kesehatan. Menurut penelitian sebelumnya, triclosan dapat mempengaruhi kadar hormon, iritasi kulit, dan menyebabkan resistensi bakteri. Meskipun FDA melarang penggunaan triclosan dalam sabun cair, di Indonesia, penggunaan triclosan masih diizinkan dengan batasan yang ditetapkan oleh BPOM.
Namun, penting bagi konsumen untuk tetap waspada terhadap dampak negatif penggunaan triclosan dalam jangka panjang. Perlu ditegaskan bahwa efektivitas sabun antibakteri tidak selalu lebih tinggi dibandingkan sabun biasa. Penggunaan sabun antibakteri jika berlebihan dapat menimbulkan risiko, yaitu mengganggu keseimbangan mikrobiota kulit dan mengurangi minyak alami yang menyebabkan kulit lebih kering.
Oleh karena itu, penggunaan sabun biasa untuk keperluan sehari-hari dengan teknik cuci tangan yang benar sudah cukup untuk menghilangkan kotoran dan kuman. Menurut penelitian oleh yang dilakukan oleh Aiello dan rekan-rekannya pada tahun 2007, sabun yang mengandung triclosan dengan konsentrasi 0,1% – 0,45% wt/vol menunjukkan tidak lebih efektif dibandingkan sabun biasa dalam menghilangkan bakteri di tangan.
Karena diketahui triclosan menimbulkan resistensi antibiotik pada berbagai spesies bakteri. Kemudian, FDA juga menyatakan bahwa penggunaan sabun antibakteri tidak selalu lebih baik dalam mencegah penyakit atau menghilangkan kuman.
Baca juga:
6 Rekomendasi Sabun Antibakteri Terbaik, Lindungi Diri dari Kuman
Sabun Dapat Terkontaminasi oleh Mikroorganisme
Sabun, baik sabun cair maupun sabun batang dapat terkontaminasi oleh mikroorganisme meskipun memiliki kemampuan menghancurkan struktur mikroba. Pada sabun batang, sabun batang sering kali berada di kondisi yang selalu basah seusai digunakan. Hal ini menciptakan lingkungan yang lembap dan ideal bagi pertumbuhan mikroba.
Sabun cair juga dapat terkontaminasi namun memiliki potensi terkontaminasi yang lebih rendah dibandingkan sabun batang karena dikemas tertutup. Kontaminasi pada sabun cair diakibatkan karena wadah yang tidak higienis. Mikroorganisme dari kulit dapat tertinggal di permukaan sabun batang setelah penggunaan.
Jika sabun tidak dibilas atau disimpan dengan kondisi lembab dapat mendukung pertumbuhan mikroorganisme tersebut. Selain itu, potensi terkontaminasi mikroorganisme pada sabun adalah bahwa tidak semua mikroba memiliki membran lipid. Contohnya, seperti bakteri berspora dan beberapa jenis jamur
Sabun yang tidak diuji berisiko terkontaminasi mikroorganisme dan bisa mengandung bahan aktif dalam kadar yang tidak aman. Lakukan pengujian laboratorium untuk memastikan sabun bebas dari cemaran mikroba, efektif dalam membersihkan, dan aman digunakan setiap hari.
Author: Safira
Editor: Sabilla
Referensi:
Allison E. Aiello, Elaine L. Larson, Stuart B. Levy, Consumer Antibacterial Soaps: Effective or Just Risky?, Clinical Infectious Diseases, Volume 45, Issue Supplement_2, September 2007, Pages S137–S147, https://doi.org/10.1086/519255
Barkvoll P, and Rolla G. 1995. Triclosan reduces the clinical symptoms of the allergic patch test reaction (APR) elicited with 1% nickel sulphate in sensitised patients. J Clin Periodontol 22: 485–487
Drury B, Scott J, Rosi-Marshall EJ, and Kelly JJ. 2013. Triclosan exposure increases triclosan resistance and influences taxonomic composition of benthic bacterial communities. Environ Sci Technol 47: 8923–8930. UnityPoint Health. 2025. Antibacterial Soap vs. Regular Soap–Which One is Better?. Tersedia:https://www.unitypoint.org/news-and-articles/antibacterial-soap-vs-regular-soap-which-one-is-better, diakses pada 23 Januari 2025.



