fbpx

Obat dan Kosmetik

cream, smear with cream, care

Obat dan Kosmetik

Sesuai dengan regulasi, pelaku usaha wajib menjamin kosmetika yang diproduksi untuk diedarkan di dalam negeri dan/atau yang diimpor untuk diedarkan di wilayah Indonesia memenuhi persyaratan keamanan, manfaat, mutu, penandaan dan klaim kosmetika.

Uji Iritasi

Uji Iritasi obat dan Kosmetik adalah prosedur yang dilakukan untuk mengevaluasi potensi iritasi atau reaksi negatif pada kulit atau mata akibat penggunaan produk tersebut. Langkah ini penting dalam memastikan keamanan produk sebelum diapsarkan dan digunakan oleh konsument

Uji Sensitisasi

Pengujian tingkat sensitiasi kulit merupakan tahapan kritis dalam evaluasi keamanan produk kimia seperti kosmetik, bahan kimia rumah tangga, dan produk perawatan pribadi.

Langkah ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi produk dalam memicu reaksi alergi kulit, sebagai bagian dari upaya untuk meninimalisir resiko reaksi alergi pada individu yang menggunakan produk tersebut

Uji Efektivitas Terhadap Bakteri

Uji efektivitas terhadap bakteri merupakan langkah krusial dalam menilai keamanan dan kualitas produk, terutama dalam industri farmasi, kosmetik, dan berbagai produk konsumen lainnya.

Tujuannya adalah untuk mengevaluasi kemampuan suatu produk dalam menghambat atau membunuh pertumbuhan bakteri patogen atau kontaminan yang mungkin ada di dalamnya.

Uji Inhalasi

Uji inhalasi merupakan metode penting dalam penilaian keamanan produk, khususnya produk yang dapat dihirup seperti obat-obatan inhalasi, bahan kimia industri, atau aerosol lainnya.

Tujuannya adalah untuk mengevaluasi potensi bahaya yang mungkin timbul dari penggunaan atau paparan melalui inhalasi, terutama dampaknya pada sistem pernapasan.

Uji Toksisitas Kronis

Uji toksisitas kronis merupakan tahap krusial dalam penilaian keamanan produk kimia seperti obat-obatan, bahan kimia industri, atau produk konsumen. Uji ini bertujuan untuk mengevaluasi efek jangka panjang dari paparan produk tersebut terhadap hewan percobaan selama periode waktu yang lebih lama.

Dalam konteks uji toksisitas kronis, terdapat dua jenis uji yang dapat dilakukan, yaitu uji oral (melalui mulut) dan uji dermal (melalui kulit).