Minimalis tapi Ampuh: Skincare Routine yang Cocok untuk Eczema

Memahami Eksim dan Penyebabnya

Eksim adalah gangguan pembengkakan kulit yang ditandai dengan timbulnya warna kemerahan, ruam, dan rasa gatal. Eksim umum disebut sebagai dermatitis, penyakit ini tidak menular dan sejauh ini penyebabnya belum diketahui. Eksim dapat dialami oleh semua kalangan baik anak-anak hingga orang dewasa, hall ini disebabkan oleh faktor eksternal seperti paparan bahan kimia dan mikroorganisme serta faktor internal seperti eksim atopik. 

Epidermis, khususnya stratum korneum, merupakan garis pertahanan pertama tubuh terhadap lingkungan, meminimalkan kehilangan air dari tubuh, dan melindungi organ dalam dari efek lingkungan yang merugikan. Protein utamanya adalah filagrin yang degradasinya menghasilkan serangkaian produk yang bertindak sebagai penghalang osmotik untuk mempertahankan kadar air. 

Produk-produk ini, yang dikenal sebagai natural moisturizing factors (faktor pelembap alami), berkontribusi dalam mempertahankan pH kulit yang asam, yang memiliki efek antimikroba dan mendukung fungsi enzim-enzim yang terlibat dalam metabolisme ceramide dan diferensiasi lapisan korneum. Penelitian mengenai mutasi gen filagrin dianggap sebagai salah satu faktor risiko utama berkembangnya dermatitis atopik (AD). 

Faktor Lingkungan yang Memperburuk Eksim

Beberapa faktor lingkungan yang dapat meningkatkan resiko terjadinya eksim antara lain iritan, alergen, mikroba, suhu ekstrem, makanan, stress, dan hormon. Produk perawatan kulit yang digunakan oleh penderita eksim tidak bisa disamakan dengan kulit normal. Kondisi kulit yang sensitif akan mengakibatkan zat iritan, alergen, dan mikroorganisme lebih mudah masuk dan memicu peradangan kulit. 

Umumnya produk yang digunakan harus “lembut”, bebas pewangi, bebas alkohol, dan pH mendekati pH alami kulit sekitar 5.5. Hidrasi sawar kulit penting dilakukan sebagai pelindung utama kulit. Jenis produk emolien dan pelembab akan menghidrasi dan membentuk lapisan oklusif sehingga kadar air dalam kulit akan terjaga. Tersedia berbagai bentuk seperti krim, losion, dan balm yang tingkat konsistensinya disesuaikan dengan kondisi dan tingkat kekeringan kulit. 

Menjaga Kebersihan Kulit Penderita Eksim

Menjaga kebersihan kulit menjadi salah satu faktor penting untuk menjaga kulit agar tidak memperparah keadaan. Mandi dengan air hangat 30-33°C tanpa detergen dan spons busa untuk menghindari gesekan berlebih. Penggunaan sabun berbasis minyak dengan pH asam atau deterjen netral sangat dianjurkan karena pH 4-6 dapat mempertahankan pH alami dan menjaga keseimbangan mikrobiota kulit. 

Bagi sebagian penderita eksim, infeksi bakteri Staphylococcus aureus dapat diobati dengan mupirosin. Penelitian terbaru terkait Vitreoscilla filiformis (Vf) yang merupakan bakteri fotosintetik,  dapat digunakan untuk mengurangi gejala dermatitis atopik. Digunakan dalam bentuk sediaan krim digunakan topikal di daerah kulit yang mengalami eksim. 

Hasil menunjukan sekelompok pasien yang menggunakan krim ini menunjukan perubahan kondisi yang signifikan menjadi lebih sehat. Penilaian dilakukan dengan SCORAD atau ukuran keparahan dermatitis atopik menunjukan penurunan rasa gatal, gangguan tidur, atau kolonisasi oleh S. aureus. 

Vitamin B12 yang berperan sebagai penetral radikal bebas nitrogen (nitrit oksida) berpotensi menjadi pengobatan yang efektif bagi dermatitis atopik. Sifat antiinflamasi dan kemampuannya sebagai antioksidan dapat mengurangi efek inflamasi dan mengurangi kemungkinan terjadinya peradangan.  Telah terbukti dalam studi klinis bahwa senyawa ini tidak menimbulkan efek samping serius dengan toleransibilitas yang baik bahkan pada kulit sensitif. 

Penanganan Jangka Panjang dan Masa Depan Terapi Eksim

Bagi penderita eksim, penyakit ini membutuhkan penanganan dan perawatan jangka panjang. Saat ini, pengobatan eksim umumnya berfokus pada penggunaan pelembap (emollient), kortikosteroid topikal, dan terapi imunosupresif ringan untuk mengontrol peradangan, serta penghindaran faktor pemicu. Terapi tambahan seperti antibiotik topikal atau mandi pemutih juga digunakan saat terjadi infeksi sekunder. 

Di masa depan, pendekatan pengobatan semakin berkembang dengan hadirnya terapi biologis, probiotik topikal seperti Vitreoscilla filiformis, dan bahan aktif seperti vitamin B12 yang menunjukkan efek antiinflamasi tanpa efek samping berarti. Bagi penderita eksim, menjaga kelembapan kulit secara konsisten, memilih produk perawatan yang lembut dan bebas iritan, serta menerapkan gaya hidup sehat yang mendukung sistem imun adalah langkah penting untuk mengurangi kekambuhan dan meningkatkan kualitas hidup.

Kulit dengan kondisi eksim membutuhkan produk yang benar-benar lembut, aman, dan terbukti tidak memicu iritasi. Karena itu, sebelum produk Anda diklaim cocok untuk kulit sensitif atau penderita eksim, pengujian laboratorium menjadi langkah yang wajib dilakukan. Uji keamanan, uji iritasi, hingga verifikasi pH dan stabilitas akan memastikan formulasi Anda aman digunakan jangka panjang. 

Baca juga:
3 Langkah Agar Klaim Produk Anda Benar-Benar Dipercaya Konsumen

IML Research menyediakan layanan uji produk yang komprehensif untuk memastikan setiap klaim dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Data hasil uji ini dapat digunakan untuk kebutuhan regulasi maupun pemasaran. Konsultasikan kebutuhan uji produk Anda sekarang dan pastikan produk Anda benar-benar aman bagi kulit sensitif.

Author: Delfia
Editor: Sabilla Reza

Referensi:

Sala-Cunnil A. et al. 2018. Basic Skin Care and Topical Therapies for Atopic Dermatitis : Essential Approaches and Beyond. Journal of Investigational Allergology and Clinical Immunology. 379-391, 28(6). 

Share your love

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hubungi kami untuk informasi yang Anda perlukan.

Silakan konsultasikan kebutuhan pengujian produk Anda dengan tim ahli kami secara gratis.

Formulir Kontak